SCHOOL SUPERVISOR SMA PADANG PARIAMAN

Rabu, 08 Juli 2020

PENDEKATAN STEM DAN RPP STEM


PENDEKATAN STEM

STEM saat ini tengah menjadi isu penting dalam dunia pendidikan, terbukti dengan banyaknya Webinar-webinar yang mengambil tema tentang STEM. Pendekatan STEM pada dasarnya mengintegrasikan empat komponen yakni sains, teknologi, enjinering dan matematika ke dalam proses pembelajaran. Jika dahulu keempat komponen tersebut dipahami sebagai hal yang berbeda dan terpisah, maka sekarang komponen tersebut dintegrasikan sebagai satu kesatuan yang saling terkait untuk menciptakan sebuah sistem pembelajaran aktif dan aplikatif berbasis problem solving.Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginsipirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
STEAM (STEM) merupakan pendekatan pembelajaran Abad 21 yang sangat cocok untuk diterapkan dalam kelas-kelas tradisional maupun kelas modern guna meningkatkan kecakapan abad 21 peserta didik
      Pembelajaran Abad ke-21 perlu memotivasi  dan menginspirasi peserta didik untuk memasuki profesi science dan engineering (bidang profesi yang secara langsung menopang pertumbuhan ekonomi).
      Pembelajaran Abad ke-21 perlu lebih berkontribusi pada pengembangan kemampuan kerjasama, memecahkan masalah, kreativitas, dan inovatif yang berpotensi menopang ekonomi.
Melalui STEM ini, peserta didik diarahkan untuk mampu memecah masalah, menemukan, inovator, mandiri, berpikir logis, melek teknologi, dan mampu menghubungkan pendidikan STEM dengan dunia kerjanya. Pendidikan STEM menerapkan pembelajaran berbasis pemecahan masalah yang sengaja menempatkan penyelidikan ilmiah dan penerapan matematika dalam konteks merancang teknologi sebagai bentuk pemecahan masalah. Penyelidikan ilmiah jarang terjadi dalam pendidikan teknologi dan kegiatan mendesain teknologi jarang terjadi di kelas sains. Tetapi di dalam kehidupan sehari-hari, desain dan penyelidikan ilmiah secara rutin diaplikasikan secara bersamaan sebagai teknis solusi untuk masalah dunia nyata.
Pendidikan STEM adalah pendekatan dalam pendidikan di mana Sains, Teknologi, Enjiniring, Matematika terintegrasi dengan proses pendidikan berfokus pada pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang nyata serta dalam kehidupan profesional
Berikut ini akan dipaparkan perbedaan masing – masing disiplin ilmu yang membangun pembelajaran berbasis STEM. Science, Technology, Engineering, and Mathematic ;
Science :
Sains merupakan kajian berhubungan dengan peristiwa alam yang melibatkan penyelidikan, penelitian dan pengukuran untuk menjelaskan sebab akibat dari sebuah fenomena alam. Penyelidikan dan penilitian sains dapat digunakan untuk mengidentifikasi bukti – bukti yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan ilmiah dan menjawab permasalahan dalam kehidupan manusia.
Technology :
Inovasi atau penemuan manusia yang dapat berupa perangkat lunak dan keras sebagai sarana untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan manusia, sehingga dapat mempermudah pekerjaan manusia untuk kehidupan yang lebih maju.
Engineering :
Pengetahuan dan keterampilan untuk mendesain, mengaplikasikan, mereplikasi serta marekayasa sebuah karya berupa peralatan, sistem dan mesin yang dapat digunakan oleh manusia untuk mempercepat dan mempermudah proses produksi terhadap barang dan jasa.
Mathematic :
Ilmu yang berhubungan dengan numerasi, pola perubahan dan hubungan, ruang dan bentuk. keterampilan berpikir secara rasional dan logis serta bernalar, dan menggunakannya secara sistematik dan terstruktur.
Pendekatan pembelajaran berbasis STEM tidak memiliki langkah – langkah pelaksanaan pembelajaran atau lebih dikenal dengan “sintaks”, karena STEM adalah adalah salah satu jenis pendekatan bukan model pembelajaran, sama halnya dengan pendekatan scientific yang memiliki pola pembelajaran 5M (Menanya, Megamati, Menalar, Mencoba dan Mengkomunikasikan).

Bagaimana integrasi STEM dalam pembelajaran?

Beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pendekatan pembelajaran berbasis STEM diantanya :

1.   The Process of STEM Project Based Learning (Laboy – Rush)

1.     Reflection
     Tujuan dari tahap pertama untuk membawa siswa ke dalam konteks masalah dan memberikan inspirasi kepada siswa agar dapat segera mulai menyelidiki/investigasi.
2.     Research
     Tahap kedua dapat mengambil bentuk penelitian siswa,  guru membimbing dalam konsep sains, siswa memilih bacaan atau  mengumpulkan informasi dari sumber yang relevan.
3.     Discovery
     Tahap penemuan umumnya menjembatani penelitian dan informasi yang sudah dikenal dengan langkah-langkah proyek. Siswa mulai menemukan proses pembelajaran dan menentukan apa yang masih belum diketahui
4.     Application
     Dalam tahap aplikasi, siswa memodelkan suatu pemecahan masalah , siswa menguji model yang dirancang, berdasarkan hasil pengujian siswa dapat mengulang ke langkah sebelumnya
5.     Communi-cation
     Tahap akhir dalam setiap proyek adalah mempresentasikan model dan solusi   langkah ini untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi serta kemampuan untuk menerima dan menerapkan umpan balik yang membangun

2.   The Process of STEM Project Based Learning
1.   Reflection
    melatih siswa menemukan konteks masalah  untuk mulai  menyelidiki/investigasi
2.   Research
    melatih siswa memilih bacaan atau  mengumpulkan informasi dari sumber yang relevan.

3.   Discovery
     melatih  siswa menemukan proses pembelajaran dan menentukan apa yang masih belum diketahui

4.   Application
     melatihkan siswa pemecahan masalah, siswa menguji model yang dirancang, berdasarkan hasil pengujian siswa dapat mengulang ke langkah sebelumnya

5.   Communi-cation
    mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi serta kemampuan untuk menerima dan menerapkan umpan balik yang membangun

3.   Project-Based Learning (PjBL) – (Lucas)

1. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)

Pada tahapan ini siswa diberikan beberapa pertanyaan terkait masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari - hari

2. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)

Dalam perencanaan mendesain sebuah proyek, siswa diajak untuk membahasnya secara berkelompok, ada beberapa poin dalam perencanaan sebuah proyek, diantaranya dapatkan proyek yang direncanakan menjawab pertanyaan yang esensial tadi ?, bagaimana cara membuatnya ?, apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk menunjang terselesaikannya proyek tersebut ?

Ke tiga pertanyaan tersebut di atas setidaknya telah mampu terjawab pada tahap mendesain sebuah proyek.

3. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)

Untuk tahap penyusunan jadwal, siswa diharapkan membuat semacam time line pelaksanaan proyek tiap hari, kegiatan apa saja yang dilakukan setiap harinya agar proyek tidak terbengkalai.

Selain itu pada tahap ini siswa juga harus menyusun jadwal start and finish, kapan sebuah proyek akan dimulai dan yang terpenting kapan proyek tersebut dapat selesai sesuai dengan perencanaan.

4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project)

Dalam tahap ini guru diharapkan dapat menjadi mentor yang baik dalam mengawal siswa dalam setiap tahapan pelaksanaan proyek yang mereka selesaikan, guru harus menjadi fasilitator mendorong semua siswa agar aktif dalam proyek tersebut.

5. Menguji Hasil (Assess the Outcome)

Tahapan pengujian hasil merupakan tahapan untuk membantu guru dalam mengukur sejauh mana ketercapaian pembelajaran melalui proyek yang dihasilkan siswa.

6. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)

Tahapan akhir dalam sebuah model pembelajaran ini berguna untuk merefleksi dan mendengarkan curahan hati dan pengalaman para siswa dalam proses penyelesaian sebuah proyek, evaluasi dapat dilakukan secara berkelompuk maupun individu.

Dalam proses evaluasi ini nantinya akan ditemukan sebuah masalah, hambatan dan tantangan dari pengalaman siswa menyelesaikan proyek, dari hal tersebut dapat dibuat sebuah terobosan baru untuk membuat sebuah inovasi yang lebih baik dan efisien.

4.   5E Model with Engineering Design Process

5 E step
Design Process step
Engagement
Identify problem and constraints
Exploration
Research Ideate; Analyze ideas
Explanation
Research Ideate ; Analyze ideas
Elaboration/Extension
Build and Communicate
Evaluation
Test and refine; Reflect

Dalam pembelajaran STEM mampu mendukung dan mengimplementasikan beberapa hal, diantaranya :

Dalam Pembelajaran

1. Implementasi 5 Pilar Pendidikan di Indonesia.

Learning to belive in god (Belajar untuk meyakini Tuhan yang maha esa)
Learning to know (Belajar untuk mengetahui)
Learning to do (Belajar untuk melakukan / melatih)
Learning to live together (belajar hidup bersama / kolaborasi)

Learning to be (Belajar untuk menjadi manusia yang utuh)

2. Penguatan pendidikan karakter


Ada beberapa macam karakter yang perlu dikembangkan, baik itu karakter kinerja maupun karakter pribadi.

3. Kecakapan Abad 21 / 4 C

Collaboration, Kolaborasi atau kemampuan untuk bekerjasama dalam kelompok / tim
Critical Thinking, Berpikir kritis
Communicative, Keterampilan berkomunikasi yang efektif
Creative, kreatif dan mampu menghasilkan solusi yang inovatif

Dalam PERMENDIKBUD mencakup 3 hal pokok :

1. Standar Proses                : Memenuhi dalam pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking Order)
2. Standar Penilaian     : Termasuk dalam asesmen otentik
3. KI dan KD         : Berisi muatan KI 3 pengetahuan dan KI 4 keterampilan


Muatan LITERASI    : Mencakup literasi baca tulis, literasi hitung, literasi sains, literasi keuangan, literasi teknologi informasi dan komunikasi, literasi budaya dan kewarganegaraan.

Karakteristik STEM

Berikut beberapa karakteristik dari pendekatan pembelajaran berbasis STEM :
  • Integrasi antara Sains, Teknologi, Enjinering (mesin) dan Matematika dalam satu pokok pembahasan.
  • Diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL)
  • Sesuai dengan kehidupan nyata, bersifat Konstektual
  • Menyiapkan generasi yang memiliki SDM sesuai dengan kecakapan Abad 21
  • Sesuai dengan tuntutan revolusi industry 4.0
  • Penerapan pembelajaran yang bertujuan untuk melatihkan Soft skill dan Hard skill

Karakteristik Pembelajaran STEM

Salah satu ciri pembelajaran STEM adalah adanya Engineering Design Process digunakan untuk mengintegrasikan Science, Mathematics dan Technology
Framework  for STEM Education

1. Engineering Design Process (Capraro),
2. Design Thinking (Dawn M. White)   
3. Engineering Design Process ( Ane Jolly)

Design Thinking as a Framework  for STEM Education ( diterapkan di negara Victoria)


Engineering Design Process  From STEM by Design by Anne Jolly   (2017 )  
Alur Berpikir  EDP dalam STEM
Engineering Design Process
Engineering Design Process

      EDP bersifat fleksibel. Terdapat banyak variasi EDP, dalam konteks jenjang SD EDP disederhanakan menjadi lima langkah (EIE, 2019).
      EDP merupakan sebuah siklus yang mana tidak ada titik mulai dan akhir secara resmi. EDP bisa mulai dari langkah mana saja, fokus pada satu langkah, mundur dan maju diantara langkah-langkah, atau mengulangi siklus EDP. Sebagai contoh, setelah memodifikasi atau improve, kegiatan EDP bisa dimulai lagi dari awal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik (EIE, 2019)
      Namun, dalam proses pembelajaran disarankan EDP dimulai dari langkah Ask.

Kriteria Pembelajaran STEM

      Engineering Design Process digunakan untuk mengintegrasikan Science, Mathematics dan Technology
      Siswa fokus pada pemecahan masalah kehidupan nyata atau tantangan engineering.
      Konten Matematika dan IPA berbasis standar, sesuai dengan level dan aplikatif.
      Siswa secara regular bekerja dalam tim untuk merencanakan, mendesain, membuat purwarupa atau produk kemudian menguji dan mengevaluasi serta merencanakan untuk berimprovisasi.
      Siswa menggunakan pendekatan komunikasi bervariasi untuk mendeskripsikan tantangan dan menyajikan hasil.
      Guru memfasilitasi pembelajaran berbasis inkuiri, berpusat pada siswa dan fitur-fitur investigasi hands-on.
      Kegagalan dianggap sebagai bagian alami dari proses desain dan langkah penting menuju pembuatan solusi yang sukses.
      Siswa dikenalkan karir STEM dan/atau aplikasi dalam kehidupan.
(STEM by Design, Anne Jolly, 2017)

Contoh Kegiatan Pembelajaran Model PjBL STEM

                                
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A.Identitas
Sekolah          : SMA Negeri 9 Semarang
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester        : XII/Ganjil
Materi Pokok   : Sifat Koligatif Larutan (PenurunanTitik Beku Larutan)
Alokasi Waktu  : 4 JP

B.Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Project Based Learning STEM dengan didukung berbagai macam referensi, diharapkan peserta didik dapat menggali informasi dari berbagai sumber belajar dengan Teknologi (memiliki sikap ingin tahu), aktif dan bekerjasama (collaboration, gotong royong) dalam mengolah informasi, kreatif dan inovatif (creativities, kemandirian) dalam melakukan rancangan rekayasa sederhana (enjiniring), teliti dalam melakukan percobaan,pengamatan, menganalisis data hasil percobaan (mathematic) dengan jujur dan bertanggung jawab (integritas), serta menyampaikan pendapat (communication), menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik (critical thinking) untuk menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada topik penurunan titik beku serta dapat menyajikan (communication) secara kreatif (creativities)hasil penelusuran informasi tentang kegunaan prinsip sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari.

C.Langkah-langkah Pembelajaran
Fase 1: Reflection
1. Peserta didik diminta menjawab  pertanyaan apersepsi
2. Peserta didik mendapat motivasi belajar dengan cara mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari
Fase 2: Research
1. Peserta didik berdiskusi dan menentukan masalah dikaitkan dengan  proses pembuatan es puter
2. Peserta didik mempelajari proses pembuatan es puter yang biasa dilakukan secara tradisional melalui berbagai sumber.
3. Peserta didik diharapkan menanya.
4. Peserta  didik  mencari  informasi  tentang
·         Sifat koligatif larutan yaitu tentang banyaknya zat terlarut pada pembuatan es puter yang dihubungkan dengan konsep penurunan titik beku.
·         Bagaimana set alat dan bahan yang efektif dan efisien?
5. Mempresentasikan hasil diskusi dan penyamaan persepsi tentang proses pembuatan es puter.
Fase 3 Discovery
1. Peserta didik berkelompok merancang prosedur dan alat percobaan pembuatan es puter secara efektif dan efisien dengan menerapkan variabel percobaan. (variabel berkaitan dengan VM, VR dan VK)
2. Peserta didik mempresentasikan hasil rancangan prosedur dan alat  pembuatan es puter dalam poster pembuatan es puter.
3. Peserta didik melakukan presentasi  dengan window shoping
4. Diskusi Kelompok untuk membahas feedback siswa lain dan memperbaiki rancangan. Hasil feedback digunakan untuk memperbaiki hasil rancangan.
5. Peserta didik dibimbing Guru menyamakan persepsi dari hasil  diskusi rancangan prosedur pembuatan es puter yang dibuat peserta didik.
6. Peserta didik menyepakati rancangan yang akan diuji coba.
7. Peserta didik menyusun jadwal aktivitas penyelesaian proyek dibimbing guru meliputi: jadwal disainPerencanaan proyek, Pelaksanaan tugas proyek, Pelaporan hasil tugas proyek.
8. Pemberian tugas membuat laporan Rancangan set alat pembuatan es puter.
9. Proyek pembuatan alat dikerjakan secara berkelompok di rumah.

Fase 4. Application
1. Peserta didik dalam kelompok menguji rancangan prosedur dan alat pembuatan es puter dengan Judul Penerapan Sifat Penurunan Titik Beku dengan Membuat Es Puter
2. Guru memonitor aktivitas yang penting dari peserta didik selama menyelesaikan proyek menggunakan rubrik penilaian yang telah disiapkan
3. Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan hasil uji coba rancangan terutama   masalah  yang teridentifikasi dalam pembuatan es puter. Berdasarkan hasil uji coba tersebut mereka  memperbaiki  prosedur yang tepat dan rangkaian alat yang efektif dan efisien contohnya:
- jenis alat dan bahan yang harus disediakan
- model rangkaian alat pembuat es puter.
- biaya dan waktu yang digunakan 
4. Guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah.
Fase 5. Communication
1. Peserta didik merencanakan dan menyiapkan laporan dengan cara berbagi tugas.
2. Peserta didik mempresentasikan tugas proyek dan menerima feedback dari teman dan guru.
3. Guru menilai presentasi laporan tugas proyek, laporan rancangan tugas proyek, laporan praktik pembuatan es puter sesuai rancangan dan produk es puter.

D.          Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap           : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/Penugasan)
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Produk/Portofolio/Projek
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi          : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis         : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja                : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio           : penilaian laporan





Mengetahui :
Kepala Sekolah,


Drs. KhoirulImdad, Ed.M
NIP. 19600618 198603 1 010
Semarang, 16 Juni 2020
Guru Mata Pelajaran,


Wiwik Indah K, S.Pd, M.Pd
NIP. 19761116 200801 2 009












LAMPIRAN :
(1) materi pembelajaran, (2) instrumen penilaian pada semua ranah lengkap dengan rubrik, pedoman penskoran.
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
1.    MateriPembelajaran
Penurunan Titik Beku Larutan

Penambahan zat terlarut nonvolatil juga dapat menyebabkanpenurunan titik beku larutan. Gejala ini terjadi karena zat terlarut tidaklarut dalam fasa padat pelarutnya. Contohnya, jika sirup dimasukkan kedalam freezer maka gula pasirnya akan terpisah dari es karena gula pasirtidak larut dalam es.Agar tidak terjadi pemisahan zat terlarut dan pelarutnya ketikalarutan membeku, diperlukan suhu lebih rendah lagi untuk mengubahseluruh larutan menjadi fasa padatnya. Seperti halnya titik didih,penurunan titik beku (ΔTf) berbanding lurus dengan kemolalan larutan:
ΔTfm,   atau  ΔTf= Kf × m
Kf  disebut tetapan penurunan titik beku molal. Harga Kf untuk beberapa pelarut dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Tetapan Penurunan Titik Beku Molal (Kb) Beberapa Pelarut
Nilai Kb untuk benzena 5,12°C m–1. Suatu larutan dari zat terlarut nonvolatil dalam pelarut benzena sebanyak 1 molal akan membeku pada suhu lebih rendah sebesar 5,12°C dari titik beku benzena. Dengan kata lain, titik beku larutan zat nonvolatil dalam pelarut benzena sebanyak 1 molal akan mulai membeku pada suhu (5,5 – 5,12)°C atau 0,38°C. Penerapan dari penurunan titik beku digunakan di negara yangmemiliki musim dingin. Suhu udara pada musim dingin dapat mencapaisuhu di bawah titik beku air. Oleh karena itu, dalam air radiator mobil diperlukan zat antibeku yang dapat menurunkan titik beku air. Zat antibeku yang banyak digunakan dalam radiator adalah etilen glikol (C2H6O2). Selain pada radiator, penerapan dari penurunan titik beku juga digunakan untuk mencairkan es di jalan-jalan dan trotoar pada musim dingin. Hal ini dilakukan dengan cara menaburkan garam-garam, seperti CaCl2 dan NaCl sebagai penurun titik beku air sehingga es dapat mencair.

Dengan konsentrasi sama, larutan elektrolit mempunyai harga ΔTf lebih besar dari pada larutan non elektrolit karena dikalikan dengan faktor van’t Hoff, dan dilambangkan dengan i.
 i = 1 + (n – 1) α        dimana n = jumlah ion dan α = derajat ionisasi
Jadi rumus ΔTf larutan elektrolit adalah ::
        ΔTf= Kf  × m × i
Beberapa penerapan penurunan titik beku larutan dalam kehidupan di antaranya adalah :
1.    Pembuatan es puter.
2.    Pencairan salju di jalan raya.
3.    Penggunaan etilen glikol pada radiator mobil.


2. Instrumen Penilaian
1.         Penilaian Sikap
a.    Lembar Penilaian Diri




 
Penilaian diri setelah peserta didik pada proses pembuatan es puter
Penilaian Diri
Topik: ...................... Nama: ................
Kelas: ...................
Setelah mempelajari materi penurunan titik beku dalam pembuatan es puter, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.

No
Pernyataan
Sudah
memahami
Belum
memahami


1.
Memahami konsep penurunan titik beku




2.
Memahami penerapan konsep penurunan titik beku dalam pembuatan es puter




3.
Memahami peristiwa alam tentang sifat koligatif







 
Penilaian diri setelah melaksanakan tugas proyek Praktik Pembuatan es puter.
Penilaian Diri
Tugas: ............................  Nama:       ..........................
Kelas: ..............................
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.

No
Pernyataan
YA
TIDAK

1
Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama
dengan teman satu kelompok


2
Saya melakukan tugan sesuai jadwal


3
Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta


4
Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah
Dirancang


5
Sebelum melakukan tugas terlebih dahulu saya membaca
literatur yang mendukung tugas



Rubrik Penilaian
Nilai
Jika menjawab Ya, Skor= 2
Jika menjawab Tidak, Skor= 1
               


b.      Penilaian Antar Teman



 
Format penilaian antar peserta didik
Penilaian antar Peserta Didik

Topik: Pembuatan Es puter   Nama Teman yang dinilai: ....................................
Tanggal Penilaian: ................................      Nama Penilai: ....................................
-        Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran Kimia
-        Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.

No
Perilaku
Dilakukan/muncul

YA
TIDAK
1.
Mau menerima pendapat teman


2.
Memaksa teman untuk menerima pendapatnya


3.
Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan


4.
Mau bekerjasama dengan semua teman


5.
Disiplin pada saat belajar







c.       Jurnal




JURNAL


Aspek yang diamati: ………………………….
Nama Peserta Didik:
Kejadian    : ………………………….
………………………….
Tanggal: ………………………….
Nomor peserta Didik: ............................


Catatan Pengamatan Guru:
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

2.      Penilaian Kinerja
a.      Laporan Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek
Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa laporan kegiatan merancang,menguji alat dan laporan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model rancangan yang dibuat.
Topik: Pembuatan es puter
3.1.  Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh,kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis)
1.1.  Menyajikan hasil penelusuran informasi tentang kegunaan prinsip sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. 
Indikator :
1.    Mengidentifikasi masalah dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan sifat koligatif
2.    Menerapkan konsep sifat koligatif tentang penurunan titik beku pada rancangan pembuatan es Krim
3.    Merancang pembuatan es puter dengan menggunakan informasi tentang prinsip penurunan titikbeku pada sifat koligatif
  

Laporan merancang alat
1)        Merancang Proses Pembuatan Es puter
LAPORAN TUGAS PROYEK

MATA PELAJARAN : Kimia
TOPIK        : Penurunan Titik Beku
SUB TOPIK : Pembuatan Es puter
TUGAS       : Merancang pembuatan es puter dengan menggunakan berbagai sumber informasi
NAMA        :……………………………………………………
KELAS       : XII …….

Tugas
Laporan Kegiatan

Mempelajari        konsep
Penurunan titik beku
Tanggal:
Laporan:
Membuatrancangan
percobaan pembuatan es puter
Tujuan  : Membuat Rancangan Percobaan
Alat:
Bahan:


Gambar rancangan pembuatan es puter










Cara kerjanya












2)        Laporan Uji Coba Rancangan Pembuatan Es puter

LAPORAN PENGUJIAN
Rancangan Pembuatan Es puter
MATA PELAJARAN: Kimia
TOPIK        : Penurunan Titik Beku
SUB TOPIK : Pembuatan Es puter
TUGAS       : Melakukan Pengujian Rancangan Pembuatan EsKrim
NAMA        : ………………………………KELAS   : XII …….
Tanggal: ...........

Tahap kegiatan
Laporan Hasil pengamatan

1. Melakukan percobaanPembuatan es puter ke 1







2. Melakukan percobaanPembuatan Es puter ke 2







Catatan : sertakan hasil Foto atau Video yang paling baik untuk laporan.

3)      Laporan Penelitian
Text Box: LAPORAN PENELITIAN
PETUNJUK KHUSUS
Berdasarkan hasil kegiatanmu ini,tulislahsebuah laporan penelitian sederhana tentang pembuatan es puter.BuatJudulyangmenarik,tulislaporansecarasistematis.
JUDUL
......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................


 4)      PresentasiPenilaianPresentasi
No
NamaSiswa
Sistematika
Presentasi
Penggunaan
bahasa
Kejelasan
menyampaikan
Komunikatif
Kebenaran
Konsep
1.






2.






....



































































































































































































































































 

 

  Rubrik Penilaian Presentasi
No.
Indikator Penilaian
Kriteria Penilaian

Kurang (1)
Cukup (2)
Baik (3)
Sangat Baik (4)

1
Sistematika
Presentasi
Materi presentasi
diajukan secara tidak runtut dan tidak sistematis
Materi
presentasi diajukan secara kurang runtut dan tidak sistematis
Materi
presentasi diajukan secara runtut tetapi kurang sistematis
Materi presentasi
diajukan secara runtut dan sistematis


2
Penggunaan
bahasa

Menggunakan bahasa yang baik, kurang baku,dan tidakterstrukutur
Menggunakan
bahasa yang baik, kurang baku,dan terstruktur
Menggunakan
bahasa yang baik,baku, tetapi kurang terstruktur

Menggunakan bahasa yang baik,bakudan terstruktur

3
Kejelasan
menyampaikan
Artikulasi kurang
jelas,suara tidak terdengar,bertele- tele
Artikulasijelas,
suara terdengar, tetapi bertele- tele
Artikulasi kurang
jelas,suara terdengar,tidak bertele-tele
Artikulasijelas,
suara terdengar, tidakbertele-tele

4
Komunikatif
Membaca catatan
Sepanjang menjelaskan
Pandanganlebih
banyak menatap catatansaat menjelaskandari pada audiens
Pandanganlebih
banyak menatap audiens saat menjelaskandari pada catatan, tanpa ada
gestur tubuh
Pandanganlebih
banyak menatap audiens saat menjelaskandari pada catatan,
dan menggunakan gestur yang membuat audiens memperhatikan

5
Kebenaran
Konsep
Menjelaskan1dari
4 konsep esensial denganbenar
Menjelaskan2
dari4 konsep esensialdengan benar
Menjelaskan3
dari4 konsep esensialdengan benar
Menjelaskan
seluruh konsep esensialdengan benar
   
5) Kinerja Praktikum
Nama Siswa    :                                                                    Kelas               :                                                                                       
No
Aspek/Kinerja yang Diharapkan
Penilaian
Ket
4
3
2
1

A. PersiapanPraktikum





1
Membawa perlengkapan praktikum (alat/bahan
yang ditugaskan)





2
Memakai jas lab dan berpenampilanrapi






B.  Selama KegiatanPraktikum





3
Mengambil   bahan   dengan   rapi   dan   tidak berceceran





4
Mengambilbahanpraktikumsesuai kebutuhan





5
Mengoperasikanalatdenganbenar






6
Menggunakan alat dan bahan sesuai prosedur
praktikum





7
Memfokuskan      perhatian      pada      kegiatan









No

Aspek/Kinerja yang Diharapkan
Penilaian

Ket
4
3
2
1

praktikum/tidak mengerjakan hal-hal lain yang
tidakberhubungandenganprosedurpraktikum





8
Memiliki minat terhadap aktivitas praktikum





9
Terlibat secara aktif dalamkegiatanpraktikum





10
Mengamati hasilpraktikumdengan cermat





11
Menafsirkan hasilpengamatandenganbenar





12
Menyajikandata secarasistematis dan komunikatif





13
Menganalisis data secara induktif





14
Membuat kesimpulan yang sesuai dengan hasil
praktikum






C. Kegiatan Akhir Praktikum





15
Membersihkanalat yang telahdipakai





16
Membersihkan meja praktikum dari sampah dan
bahanyang telahdipakai





17
Mengembalikanalatketempatnyasemuladalam
keadaan kering






  
3.         PenilaianPengetahuan
1) Sifat Koligatif Penurunan Titik Beku Larutan banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebutkan 3 penerapan penurunan titik beku larutan dalam kehidupan sehari-hari.
2) Untuk membuat campuran pendingin pada pembuatan es puter adalah dengan mencampurkan garam krosok dalam kepingan es batu. Perhitungan massa garam krosok dan massa es batu ang diperlukan untuk membuat es puter dapat dicari dengan menggunakan rumus penurunan titik beku larutan.
a.     Tuliskan rumus yang digunakan untuk menentukan harga penurunan titik beku larutan garam (NaCl).
b.     Jika kita ingin membuat campuran pendingin yang mempunyai titik beku - 5°C, berapa massa garam krosok ang harus dicampurkan dalam kepingan es batu ang mempunyai massa 2 Kg?
3) Seorang siswa ingin membuat es krim secara tradisional dengan memasukkan larutan es krim ke dalam kepingan es batu. Namun kepingan es tersebut tidak cukup dingin untuk membekukan es krim. Bagaimanakan cara yang dapat dilakukan oleh siswa agar es krim lebih cepat membeku? Untuk membantu siswa tersebut, buatlah rancangan prosedur dan alat pembuatan es puter yang efektif dan efisien. Rancangan meliputi:
a. Alat dan bahan yang diperlukan
b. Langkah kerja dan proses yang terjadi
c.  Disain gambar alat dan proses pembuatan es puter
d. Pengolahan  data  hasil  pembuatan es puter,  meliputi  massa  garam krosok  yang  diperlukan  untuk membuat campuran pendingin.
4) Beberapakelompokpesertadidikmelakukanpercobaanpembuatan es puter, kelompoksatumenggunakancairanpendingin es baloksaja, sedangkankelompok  2menggunakancairanpendingindenganmencampurkan es balokdengan garam kerosok. Ternyatapercobaankelompok 2 adonan es puternyalebihdahulumembeku. Dari pernyataantersebutjelaskanpengaruh garam kerosokdalampembuatan es puter!
5) Setelah musim salju usai, salju yang menutupi jalan raya harus dicairkan agar jalan bisa dilewati mobil. Seorang petugas akan mencairkan salju di jalan raya yang mempunyai luas 500 m2 dan ketebalan salju 20 cm dengan menggunakan garam NaCl. Berapa massa NaCl yang dibutuhkan agar penurunan titik bekunya sebesar 5°C? Jika harga NaCl per gram adalah Rp. 100,- , berapa biaya yang diperlukan untuk membeli garam NaCl?


 4.         Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar Kerja Peserta Didik
Reflection
·           Pernahkah kamu menikmati atau melihat es puter berbagai rasa coba tuliskan pada kolom di bawah ini.
No
Rasa es puter
Warna









       
·           Coba amati berbagai contoh es puter berikut.
·           Apa perbedaan dari ketiga gambar es puter di atas?
·           Apakah waktu yang diperlukan untuk ketiga jenis es puter di atas sama?
·           Bagaimana prinsip pembuatan es puter ?

 Research
PEMBUATAN ES PUTER

Coba cari dari buku,  internet    dan   home industrytentang  proses pembuatan es puter, baik secara  konsep  maupun  praktik,kemudian jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
·         Apabahan-bahanutama yang diperlukandalampembuatan es puter?
·         Alat-alatapasaja yang diperlukan?
·         Bagaimanacaramerancangalat?
·         Konsep sifat koligatif apa yang digunakan pada proses pembuatan es puter?

 Discovery
RANCANGAN DESAIN PROSES DAN ALAT PEMBUATAN ES PUTER

A.   Tantangan
Membuat dan mendesainproses dan alat pembuatan es puter yang efektif dan efisien.
B.   Kriteria
Agar sukses, produk es puter yang kamubuatharusdapat dijual dan dinikmati oleh konsumen.
C.   Batasan
Desain yang dibuatharustetapdalambatasini:
1.     Bahan yang digunakanadalahbahan yang ada dan seringkitakonsumsi
2.     Harga ekonomis dengan kualitas terjamin (higienis)
D.  Alat dan Bahan
Alat:
1. .....................
2. .....................
3. .....................
4. .....................
Bahan
1. ....................
2. .....................
3. .....................
4. .....................


E.   Langkah kerja
1.     Diskusikantantanganbersamadengankelompok .Pikirkanpertanyaanberikut:
a.   Konsepapasaja yang digunakandalammembuatrancanganini?
b.   Alat dan bahan yang dipergunakan
2.     Pikirkanpertanyaanberikut:Zat/bahanapasaja  yangdipergunakansebagaipendingindalampembuat es puter?
a.   Mengapazat/bahan tersebutdipergunakan?
b.   Bagaimanakomposisiadonan yang dipergunakan?
Rancanglahprosedur/proses dan alatpembuatan es puterdenganjudul Pembuatan Es Puter Aneka Rasa
Buatrancangandenganberdiskusidalamkelompok di bawahini.

a.       Diskusikan rancangan yang telah dibuat, kemudian presentasikan?
b.      Catat masukan-masukan dariguru dan temanmu untuk perbaikan !
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
1.      Buat rancangan proses dan alat pembuatan es puter berdasarkan hasil diskusi kelompok di bawah ini

 
 







a.       Diskusikan rancangan yang telah kamu buat, kemudian presentasikan!
b.      Catat masukan-masukan dari guru dan temanmu untuk perbaikan rancangan dan perbaiki segera?

Application dan Comunication
Pembuatan Es puter
1.         Setelah Anda membuat rancangan, lakukanlah percobaan pembuatan es puter
2.         Catat data-data hasil percobaan laporkan hasil
3.         Rancang ulang kembali  desain yang  dibuat jika ada yang perlu disempurnakan
4.         Coba juallah es puter yang kamu buat ke guru atau temanmu, dan minta komentarnya
5.         Buat laporan percobaan pembuatan es puter  dengan format yang tersedia dan presentasikan
Selamat mencoba, Es puter yang kamu buat  berhasil dengan baik. Semangat!

Referensi :

PPT STEM dari Webinar tentang STEM
Wiwik Indah K, S.Pd, M.Pd – SMAN 9 Semarang, Duta Sains

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back To Top