STRATEGI
YANG DAPAT DILAKUKAN PENGAWAS SEKOLAH DI ERA NEW NORMAL
“Kepemimpinan
sekolah adalah hal yang sangat penting dalam transformasi pendidikan kita. Di
Merdeka Belajar pemimpin pendidikan baik itu kepala sekolah, aparat pemimpin
pendidikan yang ada di sekolah, pengawas sekolah, kepala dinas, ini harus
diorientasikan memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana murid itu
belajarnya,” kata Dirjen GTK Kemendikbud, Iwan Syahril, Selasa (9/6/2020).
Iwan Syahril memandang pentingnya para pemimpin pendidikan
yang memiliki budaya inovasi. “Karena pemimpin-pemimpin yang baik,
pemimpin-pemimpin yang mengerti bagaimana murid belajar dan menjadi teladan.
Ini akan sangat besar pengaruhnya. Yang sering mungkin kita lakukan sebelum
ini, mungkin lebih kepada guru, dan guru itu juga sangat penting, luar biasa
penting, tapi ketika guru-guru sudah dilatih, kembali ke sekolah, kepala
sekolahnya yang tidak mengerti, pengawasnya tidak mengerti, lalu kemudian
ketika gurunya mengajar aktif, itu dianggap aneh atau tidak didukung,” jelas
mantan Staf Khusus Mendikbud Bidang Pembelajaran ini.
Pengawas Sekolah adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. (Permendikbud
no 36 Tahun 2019, BAB I, Pasal I)
Bagaimana pengawas melaksanakan tugas selama masa new normal,
berikut menurut, Tri Marhaeni Pudji Astuti, Dosen Universitas Negeri Semarang
STRATEGI YANG DAPAT
DILAKUKAN PENGAWAS SEKOLAH
DI ERA NEW NORMAL
1. Mengutamakan
protokol kesehatan era normal baru dalam menjalankan tupok pengawas
a.
Pengawas menjadi
Role Model tidak saja bagi Guru, Kepala Sekolah dan Siswa akan tetapi juga bagi
masyarakat sekitar, oleh karenanya taat pada protocol Kesehatan sangat perlu
b.
Peduli lingkungan
jika ada yang abai menjalankan protocol
Kesehatan (misalnya, ada guru/siwa tidak menggunakan masker atau tidak cuci
tangan harus mau mengingatkan)
c.
Peduli dengan
sekolah binaan untuk menuju normal baru
d.
Gembira dalam
menjalankan tugas, empati kepada kepala sekolah, guru, siswa dan orangtua siswa
2. Membuka
pola pikir untuk perubahan
a.
Ada Kemauan untuk
selalu belajar baik dari referensi, dari orang lain, dan dari lingkungan
sekitar
b.
Manajemen waktu untuk
kesehatan fisik dan mental
c.
Prinsip belajar
sepanjang hayat dari berbagai sumber
3. Kreatif
dan inovatif
a.
Tema-tema bisa
menyesuaikan era new normal (BDR,
WFH, siswa, guru, pengawas, orangtua
b.
Tema-tema
perubahan Sosial Era new normal (kelebihan kekurangan, peristiwa-peristiwa selama
BDR, WFH baik yang dialami siswa, guru, orangtua)
c.
Model-Model
penugasan pada siswa guru baik kognitif, afektif, psikomotor
d.
Memberikan ide
meskipun sederhana tetapi dapat
menyelesaikan ersoalan baik kepada kepala sekolah, Guru, maupun siswa
4. Memanfaatkan
sumber daya yang tersedia untuk menjalankan tupok pengawas
1. MEMANFAATKAN
MODAL SOSIAL
a. MODAL
BUDAYA
Nilai-nilai kegotongroyongan, nilai-nilai lokal muncul Kembali Bersatu
menyelamatkan masyarakat (termasuk
semua komponen Pendidikan)
b. MODAL SIMBOLIK
Legitimasi sosial dan kultural pada
tokoh agama, tokoh masyarkat menjadi relasi sosial kuat dengan legitimasinya (masyarakat
patuh). Pengawas sekolah menjadi tokoh di lingkungannya
c. JEJARING SOSIAL
Semua komponen saling tergerak, saling
membantu, saling menjaga. orangtua siswa, mitra, alumni, pengawas, kepala sekolah,
guru, dan siswa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar